Metode Mengatur Keuangan Food Truck Biar Masih Untung

Reacties · 19 Uitzichten

Mempunyai Jasa Pembuatan Food Truck truck itu heboh sekali.

Mempunyai food truck itu heboh sekali. Dapat keliling kota, membawa keadaan marak, bertemu banyak pelanggan, serta berjualan makanan sedap yang membikin orang kembali. Tetapi ada satu perihal yang kerap membuat pusing banyak owner food truck: keuangan.
Banyak food truck tidak berhasil bukan lantaran makanannya gak nikmat, namun karena aliran kas amburadul. Uang keluar dan masuk tidak terang, modal habis saat sebelum kembali, hingga akhirnya usaha berhenti di tengahnya jalan. Nach, biar food truck kamu masih cuan, kamu harus pinter-pinter mengatur keuangan.
Yok, kita ulas sejumlah langkah praktisnya.

  1. Pisah Uang Upaya dan Uang Personal

Kekeliruan umum banyak eksekutor usaha kecil, termasuk food truck, ialah mengombinasikan uang individu dengan uang upaya. Selanjutnya, tidak pernah terang berapakah sesungguhnya keuntungan yang didapatkan.

Jalan keluar:
• Buat rekening spesial untuk usaha Jasa Pembuatan Food Truck truck.
• Jangan sebelumnya pernah ambil uang usaha guna keperluan individu tanpa ada catatan.
• Gaji diri pribadi dengan nominal masih tetap, jangan mengasal mengambil dari kas.
Dengan demikian, keuangan food truck lebih rapi dan mudah dimonitor.

  1. Tulis Seluruh Penghasilan dan Pengeluaran

Sekecil apa saja bisnis, tulis. Membeli gas, membeli bahan, bayar parkir, bahkan juga membeli kantong plastik tetaplah harus masuk catatan.

Pakai:
• Buku kas manual.
• Spreadsheet Excel/Google Sheet.
• Aplikasi akuntansi sederhana (banyak yang gratis).
Bila semuanya tercantum, kamu dapat tahu:
• Menu yang mana terlaku.
• Pengeluaran paling besar tiap-tiap bulan ada di mana.
• Berapa keuntungan bersih yang serius masuk.

  1. Kalkulasi HPP dengan Betul

Harga Dasar Produksi (HPP) ialah modal dasar buat membuat satu menu. Jika HPP tidak dihitung, bisa saja kamu jual rugi tanpa sadar.

Contoh: Burger.
• Roti: Rp3.000
• Daging: Rp8.000
• Sayur dan topping: Rp2.000
• Saus: Rp1.000
• Kemasan: Rp1.000
Keseluruhan HPP = Rp15.000.
Jika dipasarkan Rp18.000, margin sekedar Rp3.000. Itu belum tergolong listrik, gas, bensin, dan tenaga kerja . Maka, nyatakan nilai jual cukup nutupin seluruhnya cost.

  1. Kontrol Ongkos Operasional

Food truck mempunyai ongkos operasional teratur, umpamanya:

• Bahan baku.
• Gas/listrik.
• Bahan bakar kendaraan.
• Gaji crew.
• Parkir atau ijin posisi.
Bila gak diatur, ongkos ini dapat makan untung besar. Trik menyelesaikannya:
• Cari vendor bahan baku yang konstan serta tambah murah.
• Beli dalam skala besar agar bisa potongan harga.
• Efisiensi pemakaian listrik/gas.
• Pilih area berjualan yang ramai namun ongkos sewa gak mencekik.

  1. Buat Biaya Bulanan

Jangan mengasal jalan. Tiap bulan, membuat biaya:

• Berapa modal berbelanja bahan.
• Berapa cost bensin dan operasional.
• Target pemasaran berapakah.
Dengan demikian, kamu dapat lebih disiplin serta gak kalap berbelanja bahan yang tidak perlu.

  1. Taruh Dana Genting Upaya

Namanya usaha, jelas ada waktu ramai dan sepi. Musim penghujan, even gagal, atau kendaraan rusak dapat buat pemasaran jatuh.

Maka itu, wajib miliki dana genting upaya, minimum 10-20% dari keuntungan bulanan. Dana ini dapat difungsikan buat:
• Perbaikan kendaraan.
• Perawatan mesin.
• Tutup cost operasional waktu pemasaran sepi.

  1. Kalkulasi BEP (Break Even Point)

BEP yakni titik kembali modal. Semisalnya:

• Investasi food truck Rp200 juta.
• Laba bersih perbulan Rp10 juta.
Berarti dibutuhkan 20 bulan (lebih kurang satu tahun delapan bulan) buat kembali modal. Dengan mengalkulasi BEP, kamu dapat miliki sasaran sesuai yang ada dan siasat buat memercepat kembali modal.

  1. Mengatur Kontan Flow Harian

Food truck rata-rata transaksi bisnis harian kontan atau QRIS. Nach, mengatur jalurnya:

• Setoran harian ke rekening usaha.
• Jangan taruh kontan terlalu kebanyakan di laci.
• Catat tiap hari supaya gak ada uang "lenyap entahlah ke mana".
Jika arus kas harian rapi, kamu lebih enteng kontrol usaha periode panjang.

  1. Tidak boleh Lupa Pajak serta Ijin

Banyak pelaksana food truck lupa kepentingan ini. Meski sebenarnya jika sampai ada pemeriksaan, dapat menjadi persoalan serius. Sekurang-kurangnya, persiapkan:

• Izin usaha (NIB, PIRT, atau halal jika butuh).
• Catat omzet buat penghitungan pajak.
Bila semua legal, usaha semakin aman serta dapat turut momen-event besar tiada susah.

  1. Investasikan Kembali Keuntungan

Kekeliruan pemula: semuanya keuntungan difungsikan buat konsumsi individu. Walau sebenarnya, bila ingin food truck berkembang, reinvestasi itu penting.

Contoh reinvestasi:
• Upgrade perabotan dapur.
• Tambah menu baru.
• Perbaiki bentuk food truck supaya lebih semakin menarik.
• Tambah armada bila sudah konstan.
Dengan reinvestasi, usaha kamu gak jalan dalam tempat, namun selalu tumbuh.
Simpulan
Mengatur keuangan food truck itu benar-benar dibutuhkan disiplin extra. Tetapi kalaupun dijalankan {} betul, upaya kamu dapat konstan, berkembang, dan keuntungan konstan.
Ingat dasarnya:
• Pisahkan uang individu serta upaya.
• Catat seluruhnya bisnis.
• Hitung HPP dan kontrol ongkos operasional.
• Siapkan dana genting.
• Reinvestasikan keuntungan.
Kalaupun seluruhnya digerakkan, food truck kamu gak cuman ramai konsumen setia, tetapi juga sehat keuangan. Serta yang palinglah penting: usaha selalu cuan!

Reacties